Minggu, 21 Agustus 2011

Penyakit Alzheimer

Demensia adalah hilangnya fungsi otak yang terjadi dengan penyakit-penyakit tertentu. Penyakit Alzheimer, adalah satu bentuk dari demensia yang secara bertahap jadi semakin parah seiring waktu. Mempengaruhi ingatan, pikiran, dan perilaku.

Pelemahan ingatan, seperti juga masalah bahasa, kemampuan mengambil keputusan, penilaian, dan kepribadian adalah hal penting untuk diagnosa.

Asal mula nama Alzheimer klik di sini.

Penyebab
Usia dan sejarah keluarga adalah faktor risiko penyakit Alzheimer.
- Semakin bertambah usia Anda, risiko terbentuknya penyakit Alzheimer meningkat. Namun berkembangnya penyakit Alzheimer bukanlah bagian dari penuaan yang normal.
- Punya saudara dekat sedarah seperti saudara laki-laki, saudara perempuan, atau orang tua yang menderita penyakit Alzheimer meningkatkan risiko.
- Punya gabungan gen tertentu untuk protein yang tampak abnormal pada penyakit Alzheimer juga meningkatkan risiko.

Risiko lain yang tidak cukup terbukti termasuk:
- Tekanan darah tinggi yang sudah berjalan lama
- Sejarah trauma kepala
- Jenis kelamin perempuan

Ada dua jenis penyakit Alzheimer - serangan dini dan serangan terlambat.
- Pada penyakit Alzheimer serangan dini, gejala pertama muncul sebelum usia 60. Serangan dini kurang umum dibanding serangan terlambat. Namun cenderung untuk maju dengan cepat. Serangan dini bisa terjadi di keluarga. Beberapa gen telah dikenali.
- Penyakit Alzheimer serangan terlambat, bentuk yang paling umum dari penyakit ini, terbentuk pada orang di usia 60 tahun ke atas. Penyakit Alzheimer serangan terlambat bisa terjadi di sebagian keluarga, tapi peran gen kurang begitu jelas.

Penyebab penyakit Alzheimer belum sepenuhnya diketahui, namun diduga termasuk dua faktor yaitu genetis dan lingkungan. Diagnosa Alzheimer dibuat ketika ada beberapa gejala, dan dengan memastikan tidak ada penyebab lain dari demensia.

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti bahwa seseorang menderita penyakit Alzheimer adalah dengan memeriksa sebuah contoh jaringan otak mereka setelah kematian. Perubahan berikut adalah lebih umum di jaringan otak penderita penyakit Alzheimer:
- "Kekusutan urat saraf" (belitan pecahan protein di dalam sel saraf yang menyumbat sel)
- "Plak neuritis" (kelompok abnormal sel saraf mati dan hampir mati, sel otak lain, dan protein)
- "Plak uzur" (area dimana produk sel saraf yang hampir mati berkumpul di sekitar protein)

Ketika sel saraf (neuron) hancur, ada pengurangan bahan kimia yang berguna dalam membantu sel saraf berkirim pesan satu sama lain (disebut neurotransmiter). Sebagai hasilnya, area otak yang normalnya bekerja bersama jadi terputus.

Timbunan aluminium, timbel, merkuri dan zat lain di otak tidak lagi dipercaya sebagai penyebab penyakit Alzheimer.

Gejala
Gejala demensia termasuk kesulitan di banyak area fungsi mental, termasuk:
- Bahasa
- Ingatan
- Persepsi
- Perilaku emosional atau kepribadian
- Kemampuan kognitif (seperti berhitung, berpikir abstrak, atau penilaian)

Demensia biasanya muncul pertama kali sebagai pikun.

Pelemahan kognitif ringan adalah tahap antara pikun normal karena usia, dan berkembangnya penyakit Alzheimer. Orang yang mengalami pelemahan kognitif ringan punya masalah ringan berpikir dan mengingat yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Mereka biasanya dikenal sebagai pikun. Tidak semua orang yang mengalami pelemahan kognitif ringan menderita penyakit Alzheimer.

Gejala pelemahan kognitif ringan termasuk:
- Lupa kejadian atau percakapan yang baru saja terjadi
- Kesulitan melakukan lebih dari satu tugas dalam satu waktu
- Kesulitan memecahkan masalah
- Membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan aktivitas yang lebih sulit

Gejala awal penyakit Alzheimer bisa termasuk:
- Masalah bahasa, seperti kesulitan menyebutkan nama benda-benda yang dikenal
- Menghilangkan barang-barang
- Tersesat di rute yang dikenal
- Perubahan kepribadian dan kehilangan kemampuan sosial
- Kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya dinikmati, suasana hati datar
- Kesulitan melakukan tugas yang membutuhkan pemikiran, tapi biasanya dilakukan dengan mudah, seperti menyeimbangkan buku cek, memainkan permainan rumit (seperti bridge), dan mempelajari informasi baru atau rutin

Seiring memburuknya penyakit Alzheimer, gejala jadi semakin jelas dan mengganggu kemampuan memelihara diri Anda sendiri. Gejalanya bisa termasuk:
- Lupa detil kejadian yang baru saja terjadi
- Lupa kejadian-kejadian dari sejarah hidup Anda sendiri, kehilangan kesadaran tentang siapa diri Anda
- Perubahan pola tidur, sering bangun di malam hari
- Kesulitan membaca dan menulis
- Penilaian yang buruk dan kehilangan kemampuan untuk mengenali bahaya
- Menggunakan kata yang salah, salah melafalkan kata, berbicara dalam kalimat yang membingungkan
- Menarik diri dari hubungan sosial
- Mengalami halusinasi, pertengkaran, pemogokan, dan tindakan kekerasan
- Mengalami delusi, depresi, agitasi
- Kesulitan melakukan tugas dasar, seperti mempersiapkan makanan, memilih pakaian yang pantas, dan mengemudi

Penderita penyakit Alzheimer parah tidak bisa lagi:
- Memahami bahasa
- Mengenali anggota keluarga
- Melakukan aktivitas dasar kehidupan sehari-hari, seperti makan, berpakaian, dan mandi

Gejala lain yang mungkin terjadi bersama dengan penyakit Alzheimer:
- Mengompol
- Kesulitan menelan

Pemeriksaan dan Pengujian
Penyakit Alzheimer sering kali bisa didiagnosa melalui pemeriksaan sejarah dan fisik oleh dokter ahli atau perawat. Penyedia layanan kesehatan akan mempertimbangkan sejarah dan melakukan pemeriksaan fisik (termasuk pemeriksaan saraf), dan melakukan pemeriksaan status mental.

Pengujian mungkin diperlukan untuk membantu menentukan apakah masalah medis lain bisa menyebabkan demensia atau membuatnya semakin parah. Keadaan ini termasuk:
- Penyakit tiroid
- Kekurangan vitamin
- Tumor otak
- Stroke
- Keracunan karena pengobatan
- Infeksi kronis
- Kurang darah
- Depresi parah

Tomografi komputer (CT) atau gambar resonansi magnetis (MRI) dari otak bisa dilakukan untuk mencari penyebab lain demensia, seperti tumor otak atau stroke.

- Pada demensia tahap awal, gambar pindai otak mungkin normal. Pada tahap lebih lanjut, MRI mungkin menunjukkan penurunan ukuran di area otak yang berbeda.
- Sementara hasil pemindaian tidak mengukuhkan diagnosa penyakit Alzheimer, mereka tidak menyertakan penyebab lain dari demensia (seperti stroke dan tumor).

Pengobatan
Sayangnya, tidak ada pengobatan untuk penyakit Alzheimer. Tujuan perawatan terhadap penyakit Alzheimer adalah untuk:
- Memperlambat kemajuan penyakit (meskipun sulit untuk dilakukan)
- Mengatur masalah perilaku, kebingungan, masalah tidur, dan agitasi
- Menyesuaikan lingkungan tempat tinggal
- Mendukung anggota keluarga dan pihak lain yang turut memberikan perawatan

PERAWATAN DENGAN OBAT-OBATAN
Kebanyakan obat yang digunakan untuk merawat Alzheimer ditujukan untuk memperlambat tingkat dimana gejala jadi memburuk. Manfaat obat-obatan ini sering kali sedikit, dan pasien dan keluarganya mungkin tidak melihat perubahan yang berarti.

Pasien dan para perawatnya sebaiknya menanyakan hal-hal berikut kepada dokter tentang kapan dan apakah diperlukan penggunaan obat-obatan tersebut:
- Apa efek samping obat yang mungkin ada dan apakah risiko tersebut sepadan, mengingat kemungkinan hanya akan ada sedikit perubahan perilaku dan fungsi?
- Kapan waktu terbaik, jika ada, untuk menggunakan obat ini sehubungan dengan penyakit Alzheimer?

Dua jenis obat yang tersedia:
- Donepezil (Aricept), rivastigmine (Exelon), dan galantamine (Razadyne, dulu disebut Reminyl) mempengaruhi tingkat bahan kimia di otak yang disebut acetylcholine. Efek samping termasuk kesulitan pencernaan, diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kram otot, dan kelelahan.
- Memantine (Namenda) adalah obat jenis lain yang disetujui (di Amerika) untuk mengobati penyakit Alzheimer. Kemungkinan efek samping termasuk agitasi atau kecemasan.

Obat lainnya mungkin diperlukan untuk mengontrol perilaku agresif, agitasi, atau berbahaya. Biasanya diberikan dalam dosis yang sangat sedikit.

Mungkin juga perlu untuk menghentikan pengobatan apapun yang mengakibatkan kebingungan semakin parah. Obat-obatan tersebut bisa termasuk penghilang rasa sakit, cimetidine, antidepresan sistem saraf pusat, antihistamin, obat tidur, dan lainnya. Jangan mengubah atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

SUPLEMEN
Banyak orang menggunakan folat (vitamin B9), vitamin B12, dan vitamin E. Namun, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan vitamin-vitamin tersebut mencegah atau memperlambat penyakit Alzheimer begitu terjadi.

Sebagian orang yakin bahwa herbal ginko biloba mencegah atau memperlambat perkembangan demensia. Namun penelitian kualitas tinggi gagal menunjukkan bahwa herbal ini menurunkan kemungkinan berkembangnya demensia. JANGAN menggunakan ginko jika Anda menggunakan pengobatan yang mengencerkan darah seperti warfarin (Coumadin) atau golongan antidepresan yang disebut monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) atau penghenti reaksi kimia monoamin oksidase.

Bila Anda mempertimbangkan obat atau suplemen apapun, Anda sebaiknya berbicara dulu dengan dokter. Ingat bahwa sebagian herbal dan suplemen yang tersedia bebas dilarang oleh BPOM. Di Amerika bahkan tidak diatur oleh FDA.

Pandangan (Prognosis)
Seberapa cepat penyakit Alzheimer menjadi semakin parah berbeda-beda pada setiap orang. Jika penyakit Alzheimer berkembang dengan cepat, kemungkinan keadaan memburuk dengan cepat pula.

Pasien Alzheimer sering kali meninggal dunia lebih awal dari normal, meskipun seorang pasien mungkin hidup selama 3 hingga 20 tahun setelah diagnosa.

Fase terakhir dari penyakit bisa bertahan dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Selama waktu tersebut, pasien jadi tidak bisa bergerak dan sama sekali lumpuh.

Kematian biasanya disebabkan infeksi atau kegagalan sistem tubuh lainnya.

Kemungkinan Komplikasi
- Kehilangan kemampuan untuk berfungsi atau peduli dengan diri sendiri
- Luka akibat berbaring, pemendekan otot (kehilangan kemampuan untuk menggerakkan persendian karena kehilangan fungsi otot), infeksi (terutama infeksi saluran kencing dan radang paru-paru), dan komplikasi lain yang berhubungan dengan ketidakmampuan bergerak tahap terakhir penyakit Alzheimer
- Patah tulang dan tulang lepas
- Kehilangan kemampuan berinteraksi
- Kurang gizi dan dehidrasi
- Kegagalan sistem tubuh
- Perilaku melukai dan membahayakan diri sendiri dan orang lain
- Tindak kekerasan dari pemberi perawatan yang berada dalam kondisi sangat stres

Kapan Menghubungi Profesional Bidang Kesehatan
Hubungi penyedia layanan kesehatan jika orang terdekat Anda mengalami gejala demensia uzur/jenis Alzheimer.

Hubungi penyedia layanan kesehatan jika orang dengan penyakit ini mengalami perubahan status mental secara tiba-tiba. (Perubahan cepat bisa menunjukkan penyakit lain.)

Bicarakan keadaan dengan penyedia layanan kesehatan jika Anda merawat seseorang dengan penyakit ini dan kondisinya menurun hingga titik dimana Anda tidak mampu lagi merawat orang tersebut di rumah.

Pencegahan
Meskipun tidak ada bukti tentang kemungkinan mencegah penyakit Alzheimer, ada beberapa praktek yang mungkin bermanfaat untuk dimasukkan ke dalam rutinitas sehari-hari, terutama apabila Anda memiliki sejarah keluarga demensia. Bicarakan dengan dokter tentang pendekatan-pendekatan ini, terutama yang melibatkan penggunaan obat-obatan atau suplemen.

- Konsumsi diet rendah lemak
- Makan ikan air dingin (seperti tuna, salmon, dan makerel) yang kaya akan asam lemak omega-3, paling tidak 2-3 kali per minggu.
- Kurangi pemasukan asam linoleat yang terdapat di dalam margarin, mentega, dan produk susu.
- Tingkatkan antioksidan seperti karotenoid, vitamin E, dan vitamin C dengan cara banyak makan buah-buahan dan sayuran warna gelap.
- Jaga tekanan darah
- Jaga fisik dan mental tetap aktif selama kehidupan Anda
- Pertimbangkan untuk menggunakan obat-obatan anti-radang nonsteroid seperti ibuprofen (Advil, Motrin), sulindac (Clinoril), atau indometachin (Indocin). Obat-obatan statin, golongan obat yang biasanya digunakan untuk kolesterol tinggi, bisa membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Bicarakan dengan dokter tentang pro dan kontra penggunaan obat-obatan tersebut sebagai pencegahan.

Sebagai tambahan, sebuah vaksinasi untuk melawan penyakit Alzheimer tengah dalam tahap pengujian awal untuk bisa dimanfaatkan.

Sumber: The New York Times


Tidak ada komentar:

Posting Komentar