Senin, 01 November 2010

Bagaimana Sembilan Bulan Pertama Membentuk Seluruh Hidup Kita (1)

wanita hamil
Apa yang membuat kita seperti sekarang ini? Mengapa sebagian orang cenderung menjadi pencemas, kelebihan berat badan atau asmatis? Bagaimana sebagian dari kita mudah terkena serangan jantung, diabetes atau tekanan darah tinggi?

Ada daftar jawaban-jawaban biasa dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kita menjadi seperti sekarang karena pengalaman-pengalaman masa kecil kita: Bagaimana kita diperlakukan dan apa yang kita makan, terutama pada tiga tahun sangat penting yang pertama. Atau kesehatan dan kesejahteraan kita berpangkal pada pilihan gaya hidup kita sebagai orang dewasa: Diet jenis apa yang kita konsumsi, seberapa sering kita berolahraga.

Namun masih ada sumber sangat kuat yang mempengaruhi yang mungkin tidak kita perhitungkan: Kehidupan kita sebagai janin. Jenis dan banyaknya gizi yang kita terima saat di dalam rahim; polusi, obat-obatan dan infeksi yang kita dapatkan selama masa di kandungan. Kesehatan, level stres dan keadaan pikiran ibu kita di saat kehamilan - faktor-faktor ini lah yang membentuk kita sebagai bayi dan anak dan terus berlangsung mempengaruhi kita hingga hari ini.

Ini adalah sebuah anggapan provokatif dari sebuah bidang yang dikenal dengan asal mula janin (fetal origins), yang mana para pemulanya menyatakan bahwa masa sembilan bulan kehamilan merupakan masa yang paling berpengaruh terhadap kehidupan kita, secara permanen mempengaruhi pertumbuhan jaringan otak dan fungsi organ tubuh seperti jantung, hati  dan pankreas. Kondisi yang kita hadapi di rahim, menurut mereka, membentuk kerentanan kita terhadap penyakit, nafsu makan dan metabolisme, intelejensi dan temperamen. Di dalam daftar bacaan mengenai pokok bahasan ini, yang mana meledak selama lebih dari 10 tahun terakhir, kita bisa mendapatkan referensi dari asal mula janin tentang penyebab kanker, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung, alergi, asma, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, penyakit mental - bahkan kondisi yang dihubungkan dengan usia tua seperti radang sendi (arthritis), osteoporosis dan kemunduran kognitif.

Gagasan tentang pengaruh sebelum kelahiran bisa menyebabkan tindakan-tindakan yang merupakan usaha tidak karuan untuk mempersiapkan janin: memainkan Mozart pada perut yang hamil dan semacamnya. Pada kenyataannya, pembentukan dan pencetakan yang berlangsung di dalam rahim adalah jauh lebih mendalam daripada itu. Apa yang dihadapi oleh seorang wanita hamil di dalam kehidupannya - udara yang dihirup, makanan dan minuman yang dikonsumsi, bahan kimia yang terpapar, bahkan emosi yang ia rasakan - dengan cara tertentu dirasakan pula oleh janinnya. Si janin memasukkan apa yang diberikan ke dalam tubuhnya, menjadikannya bagian dari darah dan dagingnya.

Terkadang menjadikannya lebih dari itu: ia menjadikan sumbangan keibuan tersebut sebagai informasi, kartu pos biologis yang datang dari dunia di luar sana. Apa yang janin serap di dalam rahim bukanlah tiupan sihir seruling Mozart namun jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang jauh lebih genting demi pertahanan hidupnya: Akankah terlahir ke dunia yang berkelimpahan atau kekurangan? akan aman dan terlindungkah? atau akan menghadapi bahaya dan ancaman terus menerus? Akan hidup panjang umur dengan berhasil atau pendek umur dan terganggu?

Penelitian pada asal mula janin - juga disebut asal mula perkembangan kesehatan dan penyakit - serta merta menjadi sebuah perubahan pemikiran revolusioner tentang dari mana kualitas manusia berasal dan kapan mulai terbentuk. Hal tersebut merubah kehamilan menjadi garis perbatasan ilmiah: the National Institutes of Health memulai tahun lalu dalam sebuah penelitian multi dasawarsa yang akan menguji subyek-subyeknya sebelum dilahirkan. Hal ini juga merubah perspektif pemikir di luar biologi. Ahli ekonomi pemenang Hadiah Nobel Amartya Sen contohnya, seorang yang tergabung sebagai penulis naskah tentang pentingnya asal mula janin bagi populasi kesehatan dan produktivitas: pengalaman masa kehamilan yang buruk, tulisnya "menabur benih-benih penyakit yang merundung saat dewasa." Dan hal ini membuat rahim menjadi sebuah target menjanjikan untuk pencegahan, menumbuhkan harapan dalam melawan momok kesehatan umum seperti obesitas dan penyakit jantung melalui intervensi sebelum kelahiran.

Asal Muasal Asal Mula Janin (Fetal Origins)
Dua dasawarsa lalu, seorang dokter Inggris bernama David Barker menemukan sebuah korelasi aneh pada peta: Daerah termiskin di Inggris dan Wels adalah daerah dimana kasus penyakit jantung paling banyak ditemukan. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ia ingin tahu, bukankah penyakit jantung biasanya penyakit orang makmur - dengan gaya hidup mapan dan berlimpah makanan? Ia memutuskan untuk meneliti, dan setelah membandingkan kesehatan dari sekitar 15,000 orang dewasa dengan berat badan mereka waktu lahir, ia menemukan sebuah hubungan yang tidak disangka-sangka antara ukuran kecil saat kelahiran - seringkali merupakan indikasi masa kehamilan dengan gizi buruk - dengan penyakit jantung di usia paruh baya. Untuk mengatasi suplai makanan yang tidak mencukupi, Barker menduga, janin mengalihkan gizi ke organ paling penting, otak, sementara menghemat ke bagian tubuh lainnya - hutang yang harus dibayar berpuluh tahun kemudian dalam bentuk melemahnya jantung.

Saat ia menyampaikan penemuannya tersebut kepada rekan-rekan sekerja, ia disambut dengan teriakan dan cemoohan. "Penyakit jantung seharusnya adalah semua tentang penyakit turunan dan faktor gaya hidup saat dewasa," kata Barker, sekarang umur 72, profesor di Universitas Southampton Inggris serta Universitas Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan Oregon."Orang mencemooh ide tentang kemungkinan adanya hubungan dengan pengalaman di rahim." Namun Barker bersikukuh, dengan fakta-fakta yang terhimpun tentang hubungan antara berat lahir dengan penyakit jantung pada ribuan orang. Selama bertahun-tahun ide tersebut dikenal dengan Hipotesa Barker. (Bersambung ke Bagaimana Sembilan Bulan Pertama Membentuk Seluruh Hidup Kita (2))

Sumber:  Time

Tidak ada komentar:

Posting Komentar