Senin, 19 Agustus 2013

Sebuah Penjelasan: Tweet Berkenaan Lagu "Orang Indonesia"-nya Candra Malik

Lidah Tak Bertulang: Tepat di hari kemerdekaan Indonesia, jari ini gatal buat mengomentari tweet-tweet dari @CandraMalik yang mempromosikan lagu hasil karyanya berjudul "Orang Indonesia". Dengan segala hormat, saya hargai karya Anda beserta ide yang saya duga memadukan instrumen musik, vokal dan voice note dari banyak selebriti dan tokoh Indonesia. Jujur, saya tidak mendengarkan lagunya secara utuh tapi langsung mengambil kesimpulan. Sesungguhnya saya tidak mengomentari kualitas lagunya melainkan tweet-tweetnya yang mengatakan si ini dan si anu bangga sebagai orang Indonesia (hormat saya terhadap prestasi dan kehebatan mereka). Sah-sah saja merasa bangga menjadi bagian dari suatu bangsa yang besar, wajar malah. Mungkin tujuan @CandraMalik untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri bangsa yang masih rendah (mudah-mudahan di masa yang akan datang meningkat). Mengenai mengapa bisa rendah, mungkin Anda bisa cari tahu sendiri, atau sudah tahu.

Hasil karyanya bisa dilihat dari berbagai sudut. Saya hanya bisa menebak-nebak, mungkin @CandraMalik berusaha menunjukkan bahwa ada banyak orang hebat berbangsa Indonesia. Namun saya pada saat itu memandangnya sebagai usaha untuk menghebatkan bangsa Indonesia dengan cara kekanak-kanakan. Bayangkan saja bangsa lain membangga-banggakan kebangsaannya (kecuali lagu kebangsaan). Misalnya: orang Amerika yang bikin lagu dengan banyak kata-kata "saya orang Amerika". Yah mungkin masih agak dimaklumi karena Amerika termasuk salah satu negara adi daya, meski tetap saja kekanak-kanakan. Dan kita, sebagai bangsa non-Amerika, tentunya jadi eneg.

Intinya, tidak perlulah kita terlalu menonjolkan kebangsaan ataupun dalam skala yang lebih sempit kesukuan, misalnya. Karena pengalaman menunjukkan ada banyak pertikaian bahkan pertumpahan darah disebabkan hal ini. Meski merdeka-merdeka saja sih kita buat berkarya, apapun. Cumaa.. mungkin, saat itu saya lagi sensitif dengan banyaknya keburukan yang terjadi di negeri ini, dan lagi ada masalah pribadi. (loh koq jadi galaw?)

Mari kita sebagai bangsa Indonesia berkarya dan berperilaku sesuai dengan standar kebaikan universal melewati batas-batas kebangsaan, keyakinan, dan pandangan politiknya dan batas-batas lainnya.Saya harap kita sebagai bangsa Indonesia terbuka pikiran dan tidak menjadi seorang fanatik dengan kebangsaannya sendiri, wajar, introspektif dan berpijak pada kenyataan.

Oh ya, saya ucapkan Dirgahayu Republik Indonesia ke-68. Semoga kita menjadi bangsa yang sungguh merdeka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar