Kamis, 22 Agustus 2013

Ternyata Saya Bukan Nasionalis

Lidah Tak Bertulang: Setelah tulisan di post sebelumnya berkenaan lagu bernafas nasionalisme-nya Candra Malik, saya jadi pingin tahu lebih pasti definisi nasionalisme. Caranya? apa lagi kalau bukan Googling, heheh.. Setelah menyimak Wikipedia, ditarik kesimpulan akar nasionalisme bangsa Indonesia bisa dikategorikan sebagai nasionalisme anti-kolonialisme (ada banyak jenis nasionalisme). Saya kutip sedikit ya, "Bentuk nasionalisme ini muncul selama dekolonialisasi setelah periode perang. Merupakan reaksi terutama di Asia dan Afrika sebagai perlawanan terhadap penjajahan oleh kekuatan bangsa asing..." Namun, pada hakekatnya pemerintahan negara setelah kolonialisme merupakan bentuk dari administrasi imperialisme atau penjajahan sebelumnya. Mengapa? Karena selama masa penjajahan kaum intektual direkrut dan dididik sebagai staf administrasi kaum penjajah, meski tidak menempati posisi tertinggi.

Mungkin pembaca jadi bertanya, "So what?". Yah, hanya terkejut agak senang mendapati kutipan kalimat Albert Einstein (seorang anti-nasionalisme) yang menyatakan, "Nasionalisme adalah penyakit kekanak-kanakan.. Merupakan campak umat manusia". Hihi.. koq bisa hampir sama dengan pendapat saya di post sebelumnya ya? "So What?" No what what :D

Ternyata saya bukan nasionalis, meski belum mau ngaku juga sebagai anti-nasionalis. Saya lebih suka disebut patriotis. Maksud dari tulisan ini: adalah baik merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, tetapi tidak dengan membabi buta atau bertaklik buta. Karena rasa nasionalisme juga bisa dijadikan alat oleh kaum elit dan para pemimpin politik untuk memanipulasi dan mengontrol massa.

Catatan:
Kemerdekaan Indonesia diprakarsai oleh para pahlawan kemerdekaan Indonesia, terutama kaum intelektual. Tanpa mengurangi rasa syukur dan hormat saya terhadap jasa para pahlawan kemerdekaan, nasionalisme di jaman kemerdekaan perlu diperbaharui. Tidak lagi nasionalisme yang semata-mata anti-asing, berkoar-koar nasionalis tapi menjajah bangsa sendiri, namun nasionalisme yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara bukan kelompok dan golongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar