Sabtu, 05 Maret 2011

Google Melakukan Perubahan untuk Melawan Penjiplak oleh Amir Efrati

Google Inc. lama memikirkan standar emas pencarian lewat Internet, merubah formula rahasia yang selama ini dipergunakan untuk menentukan peringkat situs web dalam perjuangannya melawan situs-situs web yang bisa mempermainkan sistemnya.

Sang raksasa Internet, yang menangani hampir dua pertiga pencarian web di dunia, telah menjadi sorotan akhir-akhir ini disebabkan kualitas dari hasil pencariannya. Pihak Google mengatakan, mereka mengubah formula matematisnya Kamis minggu lalu dalam rangka memperbaiki kemampuannya menyingkirkan situs-situs "kualitas rendah" yang menawarkan hanya sedikit manfaat bagi pengguna. Situs-situs semacam itu menawarkan konten yang hanya cukup untuk muncul dalam hasil pencarian dan memikat pengguna untuk mengunjungi situs penuh iklan.

Google menghasilkan miliaran dolar dari iklan yang terhubung ke mesin pencarinya, yang berpengaruh sebagai pintu masuk menuju konten dan perdagangan daring dunia, berlanjut dan berkembang setiap tahun. Kekuasaan Google terhadap nasib banyak perusahaan lainnya menjadikannya target keluhan para pesaingnya. Hal ini juga yang menjadikannya harus menghadapi penyelidikan pemerintah, termasuk pemeriksaan sangat cermat oleh pihak-pihak regulator di Amerika Serikat dan Eropa.

Perusahaan Lembah Silikon ini membangun bisnisnya dari kekuatan algoritma sehingga bisa memunculkan hasil pencarian dalam waktu cepat. Perusahaan ini secara konstan terus memperbaiki formulanya, dan kadang memerlukan tindakan manual untuk bisa menghukum perusahaan-perusahaan yang diyakini menggunakan tipu muslihat untuk menaikkan secara palsu peringkat pencariannya. Pada minggu-minggu terakhir ini, Google melakukan tindakan keras terhadap pengecer J.C. Penney Co. dan Overstock.com Inc.

Bulan lalu, Google membenarkan sebagai "bisa dan harus melakukannya dengan lebih baik" untuk melawan dan mengalahkan situs-situs yang "menjiplak konten dari situs lain" atau menyediakan informasi yang "tidak terlalu berguna" namun peringkatnya tinggi.

"Saya tidak pernah melihat Google diserang sehubungan dengan hasil pencariannya dengan cara seperti dua bulan terakhir ini," kata Danny Sullivan, editor sebuah blog yang dibaca secara luas tentang sebuah tanah lapang bernama Search Engine Land.

Perdebatan mengenai hasil pencarian Google dipicu oleh sebuah posting blog baru-baru ini yang ditulis oleh Vivek Wadhwa, mantan eksekutif teknologi dan sarjana pengunjung di University of California-Berkeley. Ia menulis bahwa murid-muridnya mengalami kesulitan dalam menemukan informasi dasar tentang pendiri perusahaan-perusahaan yang baru berdiri lewat Google.

"Masalahnya konten di Internet berkembang secara eksponensial dan kebanyakan adalah spam," atau kecil kegunaannya, tulisnya. "Google telah menjadi hutan belantara."

Hari Jumat, Mr Wadhwa mengatakan dalam sebuah wawancara, ia sebelumnya melalui tulisannya telah "mematikan" Google. Namun kini "optimis mereka akan secara baik mengatasinya," meski perlu waktu untuk melihat perbaikannya. "Ini bukan ilmu roket, mereka tahu siapa saja penjahatnya, mereka mengganti kerugian perusahaan-perusahaan dengan membiarkan mereka menampilkan iklan Google dan berbagi keuntungan," katanya.

Insinyur mesin pencari Google Amit Singhal mengatakan dalam sebuah interview bahwa perusahaannya menambahkan sejumlah "sinyal", atau faktor yang akan masuk ke dalam algoritmanya. Salah satu sinyal tersebut adalah "bagaimana pengguna berinteraksi dengan" sebuah situs.

Google juga menggunakan masukan dari ratusan orang yang direkrut untuk mengevaluasi perubahan. "Orang-orang penentu peringkat" ini diminta untuk melihat hasil pencarian dan memutuskan apakah mereka akan memberikan nomor kartu kredit mereka pada sebuah situs atau menuruti nasihat medis mereka, kata Mr Singhal.

Pada Kamis malam, Mr Singhal dan seorang rekan kerja menulis pada sebuah postingan blog bahwa kebanyakan perubahannya akan "sangat tak kentara hingga sedikit orang yang akan memerhatikannya" tapi "merupakan sebuah langkah besar ke arah yang benar dalam membantu orang menemukan kualitas lebih tinggi pada hasil pencarian kami."

Sekitar 12% dari queries yang berbasis di Amerika Serikat akan terkena pengaruh dari perubahan, kata Google, dan perubahan tersebut akan meluas ke pengguna di luar Amerika Serikat, pengguna di masa yang akan datang dalam waktu dekat.

Google tidak memberikan contoh situs-situs web yang naik maupun yang turun peringkatnya untuk queries tertentu, menghindari spekulasi dari para profesional yang tugasnya membantu situs-situs naik peringkat di hasil pencarian Google.

"Sebagian situs akan naik dan sebagian akan turun," para insinyur Google menulis, menambahkan bahwa situs dengan konten orisinil "seperti penelitian, laporan mendalam, analisa dengan pemikiran tajam, dan lain-lain" akan naik.

Banyak situs mengandalkan traffic masuk dari Google, dan bahkan penurunan kecil saja pada peringkat akan berdampak besar dan berpotensi mengurangi penghasilan. Pada hari Jumat sebagian pencipta konten besar seperti HubPages.com dan ChaCha.com, mengatakan mereka melihat perubahan mencolok pada trafik pada sebagian laman mereka.

DemandMedia Inc., yang baru-baru ini menjadi perusahaan publik dan mengelola situs berkonten besar seperti eHow.com dan Answerbag.com, mengatakan "kami belum melihat sebuah dampak material jejaring."

Mr Sullivan, sang blogger, mengatakan sebuah laman eHow yang ia kategorikan sebagai konten "dangkal" sebelumnya muncul di halaman pertama pencarian Google saat pengguna mencari "bagaimana menjadi hamil dengan cepat." Sejak perubahan Google hari Kamis, laman eHow turun dari peringkat puncak hasil pencarian.

Gerakan hari Kamis tersebut menjadi sebuah contoh tentang pengaruh Google yang sangat besar terhadap Web, yang memicu penelitian sangat cermat dari pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara lainnya yang telah meluncurkan pemeriksaan untuk melihat jika hal ini menyebabkan perilaku anti-kompetisi. Baru-baru ini, sebagian situs web komplain karena Google menempatkan link ke layanan mereka sendiri mendahului para pesaingnya.

Google mengatakan tindakannya demi kepentingan terbaik penggunanya, dan rasa frustrasi sebagian situs bisa dimengerti.

"Google memiliki kekuatan sangat besar untuk membantu maupun mematikan bisnis," kata Scott Jones, chief executive ChaCha Search Inc., sebuah situs tanya-dan-jawab, yang mengatakan ia melihat beberapa efek negatif dari perubahan algoritma hari Kamis, terutama bagi laman web di situsnya yang memiliki konten pendek, dengan "ukuran hanya segigitan."

"Tidak adil, menurut saya, Google membuat keputusan yang luas dan jelas pada algoritma mereka yang sama sekali tidak memasukkan hitungan sebuah situs seperti ChaCha yang juga punya konten unik yang dibuat dengan harga lumayan mahal," katanya.

Paul Edmondson, chief executive HubPages.com, yang berbagi penghasilan iklan dengan para penulis yang mempublikasikan konten web tentang berbagai topik dari mulai membuat selendang hingga Hari Libur Orang Mati di Meksiko, mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengatakan bagaimana dampak setelah perubahan terhadap situsnya.

Trafik web yang dikirim oleh Google ke sebuah artikel HubPages tentang tindik hidung naik hingga 40% sejak kemarin, katanya, sementara trafik ke sebuah artikel tentang "apa yang terjadi jika anda menelantarkan rumah dan membiarkannya disita" turun hingga 80%.

Google mengatakan bahwa usaha yang hasilnya terlihat pada hasil pencarian terkini tersebut telah berlangsung selama setahun. Untuk mengetahui situs-situs mana saja yang menurut pengguna merupakan situs berkualitas rendah, Google pada awal bulan ini menawarkan piranti lunak untuk peramban Chromenya yang memungkinkan pengguna memblok situs dari hasil pencarian yang mereka anggap berkualitas rendah.

Sekali diblok, situs tersebut tidak akan muncul lagi pada pencarian di masa mendatang. Pada hari Kamis Google mengatakan, sementara tidak digunakannya data dari eksperimen untuk mempengaruhi perubahan yang dilakukan pada algoritmanya, ditemukan bahwa perubahan algoritma meliputi 84% situs Internet yang merupakan situs "paling diblok" oleh pengguna.

Satu pesaing baru Google, mesin pencari yang baru mulai Blekko, memercayakan pada penggunanya untuk menyingkirkan apa yang mereka anggap situs buruk dalam kategori seperti kesehatan, mobil dan keuangan pribadi.

"Secara keseluruhan Google telah melakukan pekerjaan yang baik dan hanya ada sedikit celah pada sistemnya," kata Seth Besmertnik, chief executive Conductor Inc., sebuah perusahaan yang membantu perusahaan seperti General Electric Co. dan Federal Express berperingkat tinggi di mesin pencari. "Tapi spammers semakin pintar dan Google perlu untuk tetap semakin pintar."

Sumber: The Wall Street Journal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar